Berita
19 Oct 2025 13:02:32
Admin
Udara pagi terasa sejuk saat siswa-siswi SLB Tunas Harapan III berkumpul di luar kelas dengan wajah penuh antusias. Hari itu bukan hari belajar seperti biasanya — sekolah mengadakan kegiatan tengah semester dengan belajar di luar lingkungan sekolah. Tema kegiatan kali ini begitu indah dan penuh makna: “Berkawan dengan Alam, Bersahabat dengan Tanaman.” Suasana riang tampak di setiap sudut. Anak-anak membawa ember kecil, sekop mungil, dan bibit tanaman yang sudah disiapkan oleh guru. Di halaman yang hijau dan lapang, mereka belajar langsung bagaimana menanam dan merawat tumbuhan dengan cara yang sederhana. Para guru mendampingi dengan sabar, memberi contoh cara memasukkan tanah kedalam polibak, menanam bibit, dan menyiramnya dengan air.
“Tanaman ini seperti teman baru kita,” kata salah satu pemandu sambil tersenyum. “Kalau kita rawat dengan penuh kasih, dia akan tumbuh subur dan membuat lingkungan jadi indah.” Kalimat itu membuat anak-anak semakin semangat. Mereka menepuk-nepuk tanah dengan hati-hati, seolah benar-benar sedang bersahabat dengan alam. Kegiatan ini bukan hanya tentang menanam, tapi juga belajar menghargai kehidupan dan keindahan alam. Anak-anak diajak mengenal bahwa setiap tumbuhan punya peran penting bagi manusia — memberi udara segar, buah, dan keteduhan. Beberapa siswa bahkan memberi nama pada tanaman mereka, sebagai tanda kasih sayang dan tanggung jawab untuk merawatnya.
Di sela kegiatan, terdengar tawa dan canda. Ada yang kotor terkena tanah, ada yang sibuk menata pot, tapi semuanya tampak bahagia. Alam menjadi ruang belajar yang penuh makna, tempat di mana anak-anak bisa bebas bereksplorasi, belajar dengan gembira, dan merasa dekat dengan ciptaan Tuhan. Menjelang siang, kegiatan ditutup dengan refleksi kecil. Para siswa berkumpul di bawah pohon rindang sambil mendengarkan guru bercerita tentang pentingnya menjaga alam. Banyak di antara mereka mengangguk pelan, seolah mengerti bahwa mencintai tanaman adalah bagian dari mencintai kehidupan itu sendiri.
Kegiatan ini dirancang agar siswa dapat belajar secara langsung dari lingkungan sekitar. “Anak-anak tidak hanya belajar lewat buku, tapi juga lewat pengalaman nyata. Kami ingin mereka tumbuh menjadi pribadi yang peduli, cinta alam, dan bersyukur atas keindahan ciptaan Tuhan,” ujarnya penuh haru. Hari itu meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang terlibat. Belajar di alam mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa tumbuh dari hal-hal sederhana — dari tanah yang digali bersama, dari daun yang hijau, dan dari senyum tulus anak-anak yang sedang belajar bersahabat dengan bumi. ????
06 Februari 2024
Admin
09 Februari 2024
Admin
Managed By ABK Istimewa
@2022 - 2025